Selamat Jalan Romo Perintis UNIO KAJ

 

RD Bambang Wiryo (RBW, 1946-2018): RBW adalah RD KAJ tahbisan 25 Jan 1978. Beliau termasuk imam praja atau Romo Diosesan KAJ angkatan awal, setelah lama sekali “kosong” tiada tahbisan. Pada masa itu keberadaan imam praja masih belum dikenal. Kalau pun dikenal, sebutan terhadap jenis imam lokal-pribumi sebagai tweede klas priester (Imam kelas Dua) ini masih kuat di kalangan umat akibat warisan pandangan dari masa Gereja Zaman Kolonial yg melihat imam kelompok kulit Putih sebagai imam kelas satu.

Bicaranya yang kocak campur serius, blak-blakan dan apa adanya kadang terasa kurang pas untuk mereka yg terbiasa dengan gaya priyayi. Tapi menariknya gaya seperti ini malahan bisa masuk ke dunia anak-anak ibukota Jakarta yg suka spontanitas.

1980-1990 RBW amat laris diminta memberikan retret untuk anak-anak. (Apakah di masa kini masih ada imam yg biasa memberikan retret pada anak-anak?). Beberapa dari mereka malah terkesan dengan gayanya, dan bahkan dikemudian hari ikut menjadi pastur juga.

1979: Bersama alm. RD Wiyanto (rekan setahbisannya), dan dengan dukungan imam-imam Maryknoll, RBW mendirikan UNIO KAJ (Paguyuban Imam-imam Praja) yang waktu itu baru beranggotakan 5 orang Romo KAJ dengan tempat tugasnya yang tersebar berjauhan.

Selama hidup imamatnya RBW sudah bekerja di banyak paroki, yakni Slipi (1978-78), Katedral (1979-86), Bojong Indah (1986-94), Cijantung (1994-99), Pulogebang (1999-2004), Pasar Minggu (2004-07), Jl. Malang (2007-10), Citra Raya (2010-11), Kosambi (2011-2015), dan akhirnya di Alam Sutera (sejak 11 Jan 2015 hingga kini).

Dalam sebuah WA belasungkawa atas wafat RBW, seorang umat menulis: “Selamat jalan, Rm. Bambang. Selamat bercanda dengan Yesus di surga, Mo! Dia pasti menyukai Romo, sama seperti kami juga.”

Leave a Reply